Diincar City, Pantaskah Josko Gvardiol Dihargai Rp1,9 Triliun?

Harga-harga pemain di pasar transfer banyak mengalami lonjakan dan makin tak masuk akal. Termasuk apa yang terjadi pada pemuda berusia 21 tahun, Josko Gvardiol. Bek asal Kroasia ini tak akan dilepas oleh klubnya RB Leipzig sebelum memenuhi harga 100 juta poundsterling atau sekitar Rp1,9 triliun.

Dengan harga segitu, anehnya ia banyak diincar klub besar, salah satunya Manchester City. Lalu apa sih kelebihan pemain yang sempat di-ayam-ayamin Messi di Piala Dunia itu?

Tumbuh Dari Zagreb

Tumbuh besar di Kroasia tepatnya di kota Zagreb, Gvardiol kecil banyak menempa talenta mengolah si kulit bundarnya dari klub NK Tresnjevka sejak usia enam tahun. Tapi hanya dua tahun ia belajar di klub tersebut.

Sebab di tahun 2010 ia sudah bisa mewujudkan mimpinya membela klub kota kelahirannya, Dinamo Zagreb. Di Zagreb ia benar-benar mulai belajar menjadi pesepakbola profesional.

Hampir satu dekade ia di Zagreb. Penampilannya yang mengesankan ketika di UEFA Youth League 2019/20 membuat ia diburu para scouting tim-tim besar. Asal tahu saja, ketika itu Gvardiol baru berumur 17 tahun.

Pada waktu itu Gvardiol adalah bek kiri yang bertubuh atletis dan kuat secara duel. Selain itu, ia di usia belia sudah mampu memainkan tiga posisi sekaligus, yakni bek kiri, bek tengah, dan gelandang bertahan.

Berkembang Bersama RB Leipzig

Setelah tumbuh dengan baik bersama Zagreb, ia lebih memilih tantangan dengan bergabung bersama RB Leipzig dibawah gemblengan Julian Nagelsmann.

Ia ditebus 19 juta euro oleh RB Leipzig pada musim 2021/22. Harga segitu bagi bek berusia 18 tahun terbilang agak mahal. Karena kondisi keuangan yang tak memungkinkan selama pandemi covid membuat klub irit untuk belanja pada waktu itu.

Kesiapan serta ketenangannya di lapangan, membuatnya bisa menjadi jaminan starter di tim utama Leipzig. Ia berkembang pesat di bawah Nagelsmann baik di format tiga bek maupun empat bek. Banyak ilmu yang diambil oleh dirinya ketika dipercaya tampil oleh Nagelsmann di musim debutnya sebanyak 46 kali.

Timnas Kroasia

Tak hanya di level klub. Di level negara, ia sudah meraih mimpinya dengan masuk timnas Kroasia di usia yang terbilang masih muda yakni 18 tahun. Bahkan di Euro 2020, namanya sudah masuk sebagai andalan lini pertahanan Kroasia di bawah Zlatko Dalic.

Empat kali ia menjadi starter di bek kiri pada EURO 2020. Ia berhasil membantu timnya hanya kebobolan 3 gol dan mengantar Kroasia lolos sebagai runner up. Tak hanya di Euro 2020, ia kemudian kembali menunjukan tajinya di Piala Dunia 2022 Qatar.

Masih bersama Dalic, ia lebih matang menjadi bek tengah. Ia menjadi tulang punggung pertahanan Kroasia kala menjadi juara tiga di Piala Dunia 2022. Tampil menggunakan masker hitam, Gvardiol bahkan menyandang sebagai salah satu pemain muda terbaik FIFA.

Rebutan Klub Besar Eropa

Berkat kecemerlangan Gvardiol pasca Piala Dunia 2022, ia pun banjir tawaran dari klub-klub besar seperti Chelsea, Real Madrid, maupun Manchester City. Melihat peluang aji mumpung ini, pihak Leipzig secara otomatis menaikkan harganya menjadi 100 juta pounds.

Kita tahu beberapa klub besar itu benar-benar masih butuh akan sosok bek yang kuat serta pandai dimainkan di berbagai posisi. Maka tak heran jika Gvardiol adalah komoditas panas pada bursa musim dingin yang lalu.

Bek Tengah Berkaki Kiri Yang Jarang

Lalu apa sih yang membuat para klub besar itu berbondong-bondong serius untuk meminangnya? Gvardiol adalah tipe bek tengah yang juga bisa bermain di posisi bek kiri. Tipe versatile-nya itu menjadi daya tawar yang menggiurkan bagi setiap klub.

Tak hanya pandai memainkan berbagai posisi, kemampuannya yang berkaki kidal juga kelebihan utamanya. Pergerakannya dengan membawa bola ke depan untuk membangun serangan juga mengesankan.

Jarang ada bek yang berhasil memainkan perannya sebagai bek tengah dan bek kiri sekaligus dengan sama baiknya. Mungkin dulu ada pemain macam Maldini ataupun Chiellini. Di era sekarang, mungkin hanya ada Bastoni, Alaba, Ake, Luke Shaw, ataupun lainnya.

Gaya Main dan Atribut Fisiknya

Selain perannya yang langka, dari segi gaya main dan atribut fisiknya ia juga pantas diperebutkan dengan harga mahal. Berpostur 185 meter, dengan badan yang atletis, menunjukan ia juga tipe bek yang menjanjikan soal duel atau intercept.

Banyak orang yang berpikir jika berbadan besar dan tingginya yang menjulang, membuat ia lambat. Contohnya seperti ketika ia dikelabui begitu mudah kala berduel dengan Messi di Piala Dunia.

Namun justru kelebihan dari segi fisiknya itulah yang jadi keunggulannya. Ia pandai menyiasati kelambatannya itu dengan cara intercept dan duel yang sering ia menangi atas lawan-lawannya.

Masih Muda

Selain gaya main yang cenderung mengandalkan fisik, ia juga pantas di uber beberapa klub besar karena masih berusia muda. Ia per 2023 ini masih berusia 21 tahun. Artinya, bagi klub yang mendambakan proyek jangka panjang, Gvardiol ini layak untuk direkrut.

Masa depan pemain Kroasia ini masih panjang. Ia bisa menjadi bek terbaik dunia suatu saat nanti jika berkembang bersama tim dan pelatih yang tepat. Masih banyak waktu bagi dirinya untuk belajar.

Statistik Yang Menonjol Di Leipzig

Lalu apakah dengan atribut, gaya main, dan usia saja, yang menjadikannya pemain berbandrol 100 juta pounds? Tentu bagi Leipzig memasang harga segitu bukan tanpa alasan. Keunikan Gvardiol dari segi statistik selama dua musimnya di Leipzig juga menjadi daya jual.

Seperti diketahui, ia adalah bek yang mungkin dicap lambat karena atribut badannya yang terbilang besar. Tapi ternyata kalau menurut Fbref, justru yang paling menonjol dari Gvardiol adalah segi Successful Take Ons, atau lebih tepatnya kesuksesannya dalam menggiring bola dan melewati lawan. Angkanya di presentase 96 persen, dengan rincian 0,63 per 90 menit

Selain itu, dari segi Passes Attempt yang mencapai 87,18 dan Passes Complete yang mencapai 89 persen, merupakan cerminan yang oke bagi seorang bek tengah yang sering membantu serangan.

Manchester City Terdepan

Melihat catatan itu, Manchester City semakin tergiur mendatangkannya. Sistem bek Pep yang juga menuntut atribut menyerang bagi setiap pemainnya juga menjadi faktor.

Nilai 100 juta pounds rela dilayangkan The Citizens demi Gvardiol berlabuh ke Etihad musim depan. Lalu pertanyaannya, untuk menggantikan siapa? Mengingat stok bek milik Pep juga seabrek.

Dengan kemungkinan masih mengadopsi 3-2-4-1, stok bek tengah di bagian kiri masih ada Laporte, Ake, maupun Akanji yang bisa juga dimainkan di posisi itu. Kalau ditambah Gvardiol, akan ada empat pemain di posisi itu.

Kalau statistiknya dibandingkan dengan Ake, Laporte, atau Akanji, yang paling menonjol soal atribut menyerang seperti Successful Take Ons, Gvardiol lah yang paling unggul. Bisa saja perekrutan Gvardiol ini adalah tujuan Pep musim depan yang ingin memiliki pemain yang bisa sesekali untuk membantu membangun serangan dari sisi kiri.

Dengan beberapa kelebihan Gvardiol yang sudah dikuliti satu-per satu tersebut, apakah menurut Football Lovers ia pantas dinobatkan sebagai bek termahal yang dibanderol 100 juta pounds?

Sumber Referensi : goal, fbref, transfermarkt, mirror, thesun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *