Hilangkan Kutukan Everton! Leandro Trossard Si Pahlawan Sebenarnya Arsenal

Arsenal mengemas kemenangan 1-0 di laga lawan Everton tadi malam. Ini jadi kemenangan penting mereka. Sebab sudah lama the gunners tak mampu menang di Goodison Park. Ini jadi semacam kutukan. Tapi sekarang kutukan tersebut sudah bisa dipatahkan.

The Gunners sebelumnya belum pernah menang dalam lima kunjungan ke Goodison Park. Mereka kalah empat kali dalam lia pertemuan itu. Kemenangan Arsenal terakhir sebelum pertandingan ini adalah di bulan Oktober 2017. Mereka masih diperkuat Mesut Ozil, Lacazette, dan Alexis Sanchez.

Kekalahan terakhir Arsenal di Goodison Park adalah pada bulan Februari kemarin. Disitu pasukan Arteta kalah 1-0 padahal Everton sedang mengalami musim yang sangat buruk. Kekalahan itu bahkan jadi penanda menurunnya performa Arsenal. Dan berujung pada berakhirnya perjalanan menjuarai Premier League musim lalu.

Tetap Menang Meski Diwarnai Drama VAR

Dalam kunjungan Arteta saat ini, Arteta membawa tim yang terbilang lebih kuat. Ada beberapa perubahan yang dilakukan Arteta. Diantaranya adalah memainkan David Raya dan Fabio Vieira sebagai starter. Sedangkan Ramsdale dan Kai Havertz dicadangkan.

Perubahan ini tampak sebagai rencana yang bagus bagi Arsenal. Mereka sudah menekan sejak menit awal pertandingan. Bahkan mencetak gol pembuka lewat usaha dari Martinelli di menit ke-19.

Sayangnya VAR menginferensi dan mendapati Nketiah berada dalam posisi offside saat build up. Tapi yang aneh adalah Nketiah mendapatkan bola dari pemain Everton, Beto yang membelokkan bola ke arahnya.

Namun dilansir dari Sky Sport, Intervensi dari Beto memang mengubah bola secara dramatis. Tapi asosiasi official FA Inggris, atau PGMOL menganggap intervensi dari Beto itu sebagai tindakan yang tidak disengaja. Sehingga bola masih dianggap sebagai bola kiriman dari pemain Arsenal.

Pertandingan babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata. Tapi Arsenal bisa bangkit di babak kedua. Di menit 69, Trossard menyambar bola dari Saka dan mengubahnya adi gol. Arsenal bisa mengendalikan permainan lebih baik setelah itu tapi tidak ada gol tambahan tercipta. Sampai akhirnya peluit panjang dibunyikan dan Arsenal pun bisa mematahkan kutukan di Goodison Park

Mengapa Arteta Masih Memasukan Havertz Sebagai Pengganti?

Pada kekalahan Arsenal di bulan Februari lalu, Arteta mengaku timnya kalah fisik dan tinggi badan dibanding para pemain Everton. Bagi Arteta, keunggulan fisik sangat penting. Sebab itu bisa membuat mereka mengendalikan permainan.

“Kami memiliki banyak penguasaan dan kami juga punya banyak peluang. Tapi kemudian kami kebobolan dan mereka memperlambat permainan. Mereka melakukan itu dengan tinggi badan, fisik, dan kekuatan mereka”

Itulah yang dilakukan Arteta saat memasukkan Kai Havertz di menit ke-80. Hanya 10 menit bermain, memang sulit untuk menilai kontribusi Havertz dalam kemenangan ini. Tapi dengan memahami permasalahan Arteta sebelumnya, memasukan Havertz di menit akhir jadi masuk akal.

“Niat Arteta adalah memasukkan pemain dengan tinggi badan yang unggul. Gunanya untuk menghalau peluang-peluang bola mati dari Everton di menit-menit akhir pertandingan. Everton adalah tim yang kuat dalam tendangan sudut dan bola mati. Setidaknya mungkin itu maksud dan niat dari Arteta. Tapi bagaimanapun juga Havertz masih belum menunjukkan kegunaannya di tim”

Pahlawan Sesungguhnya, Leandro Trossard

Kai Havertz mungkin masih belum memberikan jawaban atas kegunaannya di tim. Tapi Arsenal sudah punya pahlawan utamanya di laga ini. Orang itu adalah Trossard yang mencetak gol satu-satunya di pertandingan ini.

Tapi bukan hanya karena golnya. Sebelum gol tersebut tercipta, Arsenal kurang memiliki kreativitas nyata. Peluang-peluang dilancarkan tapi tidak ada yang benar-benar memberikan inspirasi. Sampai akhirnya Trossard datang untuk menggetarkan gawang Pickford.

Itu merupakan gol ketiganya untuk meriam London sejak ia pindah ke Brighton musim kemarin. Hebatnya lagi, ketiga golnya itu ia ciptakan sebagai pemain pengganti. Ini semakin memastikan status Trossard sebagai pahlawan penentu kemenangan di Arsenal.

“Saya pikir ini aksi yang sangat hebat. Saya memanggil Saka dan ia melihat saya. Itu umpan yang bagus dan saya sangat senang karena bisa masuk dengan sempurna.” Ucap Trossard dikutip dari Sky Sport.

Trossard memberikan contoh sebagai pembelian pemain yang sangat patut dirayakan. Ia hanya dibeli dengan harga 20 juta pounds saja. Tapi keserbagunaan membuat harga yang murah itu jadi terasa lebih murah lagi.

Ia punya kualitas sebagai penentu pertandingan. Saat Martinelli keluar lapangan karena cedera, Arteta tidak memanggil Havertz yang ia beli seharga 65 juta pounds itu. Arteta malah memberikan tongkat estafet ke Trossard. Ia mempercayakan Trossard sebagai tumpuan serangan. Dan rencana Arteta itu terbukti berhasil.

David Raya Masih Belum Terbukti di Arsenal

Alasan Arteta membeli David Raya sudah jelas. Yaitu memberikan persaingan untuk Aaron Ramsdale. Di pertandingan ini, Arteta memainkan Raya sebagai starter. Ia berkata, kalau dirinya ingin Ramsdale bisa bereaksi seperti pemain-pemain lain yang bisa tenang dalam menghadapi rotasi.

“Saya ingin Aron bereaksi sama seperti Gabriel Jesus. Sama seperti Kai Havertz, dan sama seperti Tomiyasu. Benar-benar sama. Kami ingin bermain dengan 11 pemain, bukan 10 plus satu.” Ungkapnya dikutip dari Sky.

Keputusan ini memang sempat memunculkan pertanyaan publik. Ramsdale sudah dipercaya sebagai kiper yang sangat bisa diandalkan Arsenal. Tapi bagaimanapun juga musim ini Arsenal bakal lebih sibuk. Arteta perlu membiasakan adanya rotasi di timnya untuk menjaga kebugaran dan menghindari resiko cedera.

Tapi bagaimana performa Raya di pertandingan debutnya ini? Well, Raya mungkin beruntung karena Everton tidak banyak menyerang di laga ini. Everton hanya melancarkan delapan tembakan, dan hanya satu diantaranya yang tepat sasaran.

Jadi masih terlalu dini untuk menilai apakah keputusan rotasi ini adalah keputusan yang tepat dari Arteta. Yang jelas dengan adanya Raya, Ramsdale harus berusaha lebih keras lagi di tempat latihan.

Misi Selanjutnya Untuk Arsenal

Kemenangan ini tentu jadi kepuasan bagi the gunners. Dan fakta kalau kemenangan ini tercipta di Goodison Park membuat Arteta makin tersenyum lebar. Kekalahan mereka musim kemarin di tempat yang sama jadi hal yang sangat merugikan mereka dalam perebutan juara Premier League. Kini dendam Arsenal telah terbalas.

Tapi masih terlalu dini juga untuk berkata kalau kemenangan ini akan jadi penentu gelar juara Arsenal. Bagaimanapun juga ini masih gameweek kelima dan bahkan belum memasuki masa-masa tersibuk musim ini. Tapi setidaknya mereka duduk di peringkat 4. Mengoleksi jumlah poin yang sama dengan Spurs dan Liverpool yang duduk di peringkat 2 dan 3.

Pertandingan selanjutnya Arsenal adalah di panggung Eropa. Mereka akan menjamu PSV di laga pembuka grup B Liga Champions. Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya, lagu Champions League kembali berkumandang di Emirates Stadium.

Sumber referensi: Independent, Arsenal, Sky, Mirror, Goal, 90min

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *