Nasib Skuad Terakhir Arsenal di Liga Champions 2017

Merinding. Itulah yang kita rasakan ketika mendengar anthem Liga Champions. Perasaan yang sama juga dirasakan Mikel Arteta ketika mengantarkan Arsenal meraih kemenangan di laga pembuka babak penyisihan grup Liga Champions musim 2023/24.

Yang membuatnya lebih emosional, ini adalah laga perdana Arteta sebagai pelatih Arsenal di kompetisi antarklub terakbar se-Benua Biru itu. Arsenal terakhir kali tampil di Liga Champions pada musim 2016/17. Pemain-pemain pun sudah banyak yang hengkang. Lantas, apa kabar mereka sekarang? 

David Ospina

Mari kita mulai dari penjaga gawang. Pada musim 2016/17 sebetulnya Arsenal masih memiliki Petr Cech. Namun, legenda Chelsea itu tak pernah diturunkan dalam pertandingan Liga Champions. Arsene Wenger justru mempercayakan pertahanan terakhir Arsenal kepada David Ospina.

Setelah kalah dari Bayern Munchen di babak 16 besar, Ospina masih bertahan di Arsenal satu musim lagi sebelum akhirnya hengkang ke Napoli. Di Italia ia cukup sukses dengan meraih satu trofi Coppa Italia musim 2019/20. Usai empat tahun di Naples, Ospina hijrah ke Arab Saudi bersama Al-Nassr dan masih bermain hingga sekarang.

Hector Bellerin

Di posisi bek kanan ada Hector Bellerin. Lulusan akademi La Masia ini memang jadi andalan Arsene Wenger di masa-masa akhirnya melatih Arsenal. Namun, di Liga Champions musim 2016/17, Bellerin hanya mencatatkan lima penampilan. Itu karena Bellerin sempat mengalami cedera pergelangan kaki di babak penyisihan grup.

Setelah tujuh tahun mengabdi pada Meriam London, posisi Bellerin mulai tak aman seiring kedatangan Mikel Arteta. Tahun 2021 ia mulai terasingkan dan akhirnya menjalani masa pinjaman ke Real Betis. Di La Liga, ia sempat bermain di Barcelona dan akhirnya kembali ke pelukan Betis pada musim panas 2023.

Shkodran Mustafi

Shkodran Mustafi memainkan tujuh pertandingan Liga Champions musim 2016/17. Ini jadi musim perdana Mustafi bersama Arsenal. Di era ini, fans Arsenal masih menikmati penampilan solid dari pemain asal Jerman ini. Ia bahkan jadi bagian penting dalam proses Arsenal meraih trofi Piala FA di akhir musim. 

Namun, setelah beberapa tahun berlalu, cedera dan inkonsistensi performa mulai mengganggu Mustafi. Arsenal pun melepasnya ke Schalke sebagai pemain pinjaman pada tahun 2021. Tampil tak memuaskan, Schalke pun enggan mempermanenkan sang pemain. Sempat bermain dengan Levante, kini Mustafi berstatus free agent.

Laurent Koscielny

Bek asal Prancis itu jadi bagian penting Arsenal musim 2016/17. Dengan kedewasaan dan pengalamannya, Koscielny bahkan diamanahi oleh Arsene Wenger sebagai kapten tim. Posisinya hampir tak tergantikan di skuad utama. Ia juga diturunkan di semua pertandingan Liga Champions musim tersebut.

Namun di musim terakhirnya, ia terlibat sedikit perselisihan karena menolak ikut tur pramusim di Amerika Serikat. Sikapnya itu disinyalir karena ingin segera hengkang dan bergabung dengan klub Prancis, Bordeaux. Ia bermain hingga pensiun tahun 2022. Kini, Koscielny sedang fokus menjadi pundit sepakbola di salah satu media olahraga.

Nacho Monreal

Pemain Spanyol itu membuat 251 penampilan untuk The Gunners antara tahun 2013 dan 2019. Dan tentu saja ia menjadi bagian penting di skuad Arsenal yang tampil di Liga Champions musim 2016/17. Monreal jadi sosok yang mudah dicintai oleh para Gooners. Gaya main yang atraktif dan militan membuatnya memiliki tempat tersendiri di hati para fans.

Berbeda dengan Koscielny, Monreal bergabung Real Sociedad pada tahun 2019 dengan iringan tepuk tangan dari fans. La Real jadi klub terakhirnya sebelum memutuskan pensiun pada tahun 2022. Kini, Monreal dipercaya sebagai Brand Ambassador dari La Liga. ia selalu terlibat dalam kampanye atau promosi Liga Spanyol dalam beberapa tahun terakhir.

Granit Xhaka

Selanjutnya di sektor gelandang bertahan ada si bengal Granit Xhaka. Bergabung pada tahun 2016, Liga Champions musim 2016/17 jadi ajang besar pertama dan satu-satunya bagi Xhaka selama di Arsenal. Di kompetisi tersebut, ia mencatatkan tujuh penampilan dengan mencetak satu gol.

Xhaka termasuk pemain warisan Arsene Wenger yang bisa survive di era Mikel Arteta. Perannya sangat vital saat membantu The Gunners finis di urutan kedua Liga Inggris musim 2022/23. Itu membuat tim kembali tampil di Liga Champions. Sayangnya, setelah itu Xhaka justru dilepas ke Bayer Leverkusen pada musim panas 2023 dan menjadi jantung lini tengah.

Alex Oxlade-Chamberlain

Di sektor gelandang tengah Arsene Wenger tak memiliki nama pasti untuk mengisi posisi ini. Beberapa nama seperti Santi Cazorla, Aaron Ramsey, hingga Alex Oxlade-Chamberlain silih berganti untuk tampil di Liga Champions 2016/17. Namun, Oxlade-Chamberlain jadi pemain yang paling sering diturunkan.

Ia mencatatkan tujuh kali penampilan di kompetisi tersebut. Musim 2016/17 jadi musim terakhir Ox di Arsenal sebelum akhirnya bergabung Liverpool. Bersama The Reds, barulah Ox dibanjiri trofi. Ia bahkan menjuarai Liga Champions dan Liga Inggris ketika masih berseragam Liverpool. Namun, ia bukan lagi favorit Jurgen Klopp. Alhasil, ia dibuang ke Besiktas.

Mesut Ozil 

Untuk melengkapi trio lini tengah, Wenger biasanya menurunkan Mesut Ozil. Ia berperan sebagai playmaker kreatif yang membongkar pertahanan lawan melalui umpan-umpan terobosannya. Dengan catatan empat gol dan tiga assist dalam delapan pertandingan, Ozil barangkali jadi pemain Arsenal paling berpengaruh di Liga Champions musim 2016/17.

Bahkan kita semua tak bisa melupakan gol solo run indah dari pemain berparas ngantuk ini ke gawang Ludogorets. Semua pemain bertahan Ludogorets dibuat turu karena ditipu habis-habisan oleh pergerakan Ozil. Itu jadi Liga Champions terakhir dalam karirnya sebelum akhirnya berkarir dan pensiun di Turki pada tahun 2023.

Theo Walcott

Trio lini depan diisi oleh Theo Walcott di sisi kanan. Musim 2016/17 jadi salah satu musim terbaik Walcott bersama Arsenal. Selain mencetak 10 gol di Liga Inggris, ia mencatatkan empat gol dari enam pertandingan di Liga Champions. Yang menarik, ia hanya membutuhkan 270 menit untuk mencetak seluruh golnya. 

Setelah musim itu, ia bergabung dengan Everton pada Januari 2018. Semakin sering cedera membuat performanya kian menurun. Walcott seakan kehilangan kecepatannya. Sempat bermain di klub masa kecilnya, Southampton, kini Walcott memutuskan untuk pensiun dan menjadi pundit. Sesekali ia juga terlihat menekuni hobi barunya yakni bermain golf.

Alexis Sanchez

Di kiri ada Alexis Sanchez. Pemain yang satu ini jadi salah satu penandatanganan paling sukses dalam sejarah Arsenal. Dengan catatan tiga gol dan empat assist, Sanchez jadi pemain paling penting lainnya di Liga Champions musim 2016/17. 

Sayangnya, transfer aneh ke Manchester United setahun kemudian telah merusak karirnya. Setelah terombang-ambing di Manchester, Sanchez diterbangkan ke Italia untuk bergabung dengan Inter Milan. Bersama Nerazzurri, ia meraih Scudetto musim 2020/21. Sempat dilepas ke Marseille, Inter justru memulangkannya kembali pada Agustus 2023. 

Olivier Giroud 

Sebagai ujung tombak, ada Olivier Giroud. Turun di enam pertandingan, Giroud mencetak dua gol dan satu assist di Liga Champions musim 2016/17. Setelah jadi bulan-bulanan di babak 16 besar, Giroud masih bermain untuk Arsenal, setidaknya satu musim lagi karena ia memutuskan untuk berkhianat ke Chelsea tahun 2018.

Bersama Chelsea, Giroud hidup bergelimang trofi. Ia memenangkan beberapa trofi bergengsi termasuk Liga Champions musim 2020/21. Barulah pada tahun 2021 ia bergabung dengan AC Milan dan kembali membantu klubnya itu berjaya. Giroud meraih scudetto musim 2021/22. Bersama Sanchez, Giroud juga jadi alumni Arsenal 2016/17 yang masih aktif bermain di Liga Champions.

Sumber: Planetfootball, Transfermarkt, Goal, Sempre Inter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *